TRANSLATE

Tuak Bogor, Minuman Segar Anti Mabuk Dengan Rasa Semu Manis

Jika mendengar kata "Tuak", hampir semua orang membayangkan jenis minuman yang memabukkan. Padahal, pada awalnya memiliki manfaat untuk menghilangkan penat para pekerja berat, atau mengatasi kesulitan tidur. Tentu saja dengan kadar yg secukupnya dan tidak sampai menyebabkan mabuk. Tuak merupakan minuman beralkohol hasil racikan asli masyarakat pesisir Indonesia.

Minuman ini dibuat dari bahan baku organik yang mengandung gula, seperti dari beras, cairan yang diambil dari tanaman nira kelapa (aren), atau legen dari pohon siwalan yang difermentasi.

Tuak pertama kali ditemukan di daerah Tuban, Jawa Timur. Kemudian dipopulerkan oleh orang Tar-Tar dari Mongolia, saat menggunakan Tuak untuk  merayakan kemenangan atas Kerajaan Daha (Kediri), sekitar abad 9 (sembilan). Tuak juga tercatat pada masa keemasan Singasari, dimana Raja Kertanegara selalu menghidangkan tuak pada berbagai acara di kerajaan.

Berdasarkan penelitian, Tuak juga ditemukan pada berbagai kebudayaan, diantaranya adalah pada Komunitas Adat Batak Toba yang memiliki tradisi minum tuak pada acara keagamaan. Bahkan para wanita yang baru saja melahirkan wajib minum tuak.

Tradisi minum tuak juga berlaku pada beberapa komunitas suku lainnya seperti di daerah Bali dan Lombok. Hal tersebut diperkuat oleh foto-foto lama pada masa kolonial Belanda, dimana para penjual tuak tampak berkeliaran di pasar-pasar dan perkampungan warga di Jawa, Sumatera utara, Nusa Tenggara Timur, Bali, serta berbagai lokasi lainnya. Bahkan ada pula yang membangun kedai yang khusus menjual tuak.

Namun, sejak Belanda mulai memperkenalkan minuman alkohol dari eropa, pamor tuak kian meredup. Warung dan penjaja tuak tinggal sejarah, ditambah lagi peraturan pemerintah yang melarang para warga mengkonsumsi tuak.

Di wilayah Bogor ada satu jenis Tuak yang masih bebas dijual kepada masyarakat umum, dan tidak memabukan bagi siapa pun yang meminumnya karena berbeda dengan tuak jaman dulu. Ini adalah jenis minuman segar murah khas Bogor.

Jenis minuman yang biasa disebut juga dengan nama "lahang" ini diolah dengan cara dididihkan terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan alkoholnya.

Citarasanya pun berbeda, ada semu manis ketika diminum dan cukup menyegarkan.  Untuk merasakan citarasa minuman segar murah ini pembeli tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena minuman ini harganya hanya Rp3.000 per gelas.

Jika ingin mencoba minuman segar ini? Silahkan berkunjung ke pusat kuliner di jalan Suryakencana, Bogor. Ada beberapa pedagang tuak yang masih setia berkeliling kota menawarkan tuak buatannya.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Apa Istimewanya Mie Ayam Bakso Yamin Bangkalan, Yang Viral Di Bogor?

Setelah penasaran sekian lama akhirnya bisa mencicipi mie ayam bakso ini yang sempat viral di Bogor . Jenis mie ayam yamin yang tidak dipakai kan kecap manis. Harga 1 porsi mie ayam original 14ribu. Sedangkan yang komplit pakai ceker dan pangsit basah 18 ribu. Potongan ayamnya besar-besar dan rasa mienya tidak mengecewakan. Cuma harus sabar ya soalnya antri dan kita harus ambil pesanan kita sendiri bukan diantarkan ke meja kita. Sekarang mereka sudah menempati ruko dan tempatnya nyaman, bukan… Baca selengkapnya.....