TRANSLATE

Siapa Menyangka Jika Talas Bogor Bisa Diolah Menjadi Makanan Bercitarasa Internasional?

Dikalangan traveler, Talas Bogor bukan nama yang asing. Umbi yang satu ini menjadi salah satu andalan oleh-oleh makanan khas Bogor. Menemukannya pun tak sulit, saat Anda berjalan-jalan ke Puncak misalnya, dengan mudah akan menjumpai pedagang Talas Bogor di sepanjang jalur wisata tersebut.Meski oleh-oleh yang lebih modern merajalela di mana-mana, Talas Bogor tetap tak kehilangan ‘pamornya’ sebagai oleh-oleh tradisional. Mengapa bisa demikian? Berikut ini alasan yang bikin Talas Bogor istimewa di bandingkan talas lainnya.

Talas adalah salah satu jenis jenis umbi yang dikenal di seluruh Indonesia. Meski demikian, setiap tempat memiliki jenis talas yang berbeda-beda. Bukan hanya namanya, rasanya pun juga bisa berbeda. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat talas tersebut. Seperti halnya buah, talas yang tumbuh di dataran tinggi dan di lahan yang subur pun akan berbeda rasa dengan talas yang tumbuh di dataran rendah, panas dan cenderung tanah kurang gembur.

Nah, hal ini salah satunya terbukti pada Talas Bogor. Dikenal masyarakat setempat dengan sebutan taleus Bogor, talas yang satu ini memang ukurannya besar-besar, hingga sekepalan tangan orang dewasa bahkan lebih. Penelusuran jajananenakdibogor.com dari berbagai sumber menunjukan bahwa rahasia di balik ukuran Talas Bogor yang gede tersebut terletak pada struktur tanah tempatnya menanam.

Tanah di Bogor kalau ditanami talas bisa menghasilkan talas yang besar. Hal ini berbeda dengan talas dari daerah yang lain yang umumnya kecil-kecil. Mengingat ukurannya yang besar, Talas Bogor pun menarik untuk dijadikan buah tangan. Harganya pun lebih tinggi daripada kebanyakan talas. Sebagai perbandingan, talas pada umumnya dijual Rp3 ribuan per biji, sedang Talas Bogor bisa dijual dengan harga Rp15 ribu per bijinya.

Anda yang kebetulan bertandang ke Bogor, bisa membawa Talas Bogor mentah sebagai oleh-oleh dan mengolahnya menjadi makanan sesuai selera. Umbi yang satu ini enak dikonsumsi hanya dengan merebusnya saja. Apabila ingin mengolahnya menjadi keripik pun bisa juga.

lapis talasTalas Bogor juga sudah diolah menjadi beragam makanan modern. Nah, Anda yang kreatif bisa pula menjajal mengolahnya menjadi bolu. Hanya saja prosesnya memang sedikit rumit. Talas Bogor harus dijadikan tepung terlebih dahulu, sebagai bahan dasar kue bolu. Tentu saja, Anda pun harus mencampurnya dengan berbagai bahan lainnya untuk menjadikannya bolu yang enak.

Namun, jika Anda tak ingin ribet, di Bogor juga mudah menemukan toko oleh-oleh yang menjajakan olahan Talas Bogor menjadi bolu. Salah satunya yang terkenal adalah Lapis Bogor Sangkuriang. Berdiri sejak 2011 lalu, Lapis Bogor Sangkuriang menjadi pioneer bolu lapis yang menggunakan bahan dasar talas.

Agar lebih mantab, barangkali Anda pun sembari jalan-jalan di Bogor malahan bisa langsung mendatangi tokonya. Lapis Bogor Sangkuriang terdapat beberapa cabang di Bogor. Alamatnya bisa Anda dapatkan dengan mengunjungi situs store Lapis Bogor Sangkuriang.

Saat Anda mengunjunginya mungkin akan bertambah takjub setelah melihat tampilan bolu-bolunya. Tampilannya begitu menawan, rasanya begiu lumer di mulut. Orang yang tak ngeh, barangkali tak akan mengetahui jika bahan dasar dari lapis nan legit itu adalah talas. Inilah keistimewaan lain dari Talas Bogor, mampu diolah menjadi makanan bercita rasa internasional.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Kue Koya, Makanan Khas Yang Punya Banyak Nama

Kue Koya adalah makanan khas jaman dulu yang dibuat dari tepung ketan dan kacang. Proses pembuatannya relatif sederhana, bisa dilakukan tanpa bantuan oven, maksudnya hanya memanfaatkan sinar matahari saja untuk mengeringkannya. Beberapa daerah di Indonesia memiliki sebutan-sebutan yang berbeda untuk kue yang satu ini. Baca selengkapnya.....