TRANSLATE

Kue Koya, Makanan Khas Yang Punya Banyak Nama

Kue Koya adalah makanan khas jaman dulu yang dibuat dari tepung ketan dan kacang. Proses pembuatannya relatif sederhana, bisa dilakukan tanpa bantuan oven, maksudnya hanya memanfaatkan sinar matahari saja untuk mengeringkannya. Beberapa daerah di Indonesia memiliki sebutan-sebutan yang berbeda untuk kue yang satu ini.

Contohnya orang Malang, Jawa Timur kerap menyebutnya kue satru atau payako, sementara orang Betawi kerap menyebutnya sebagai kue satu. makanan khas dengan rasa manis ini sempat menjadi cemilan favorit pada tahun 1970-an hingga 1990-an. Bahkan menjadi sajian wajib ketika lebaran. Hampir setiap rumah pada era ‘90an menyediakan bertoples-toples kue koya. Namun, sekarang jajanan ini sudah jarang ditemukan, bahkan termasuk kategori jajanan langka.

Kue koya yang biasa dijual di kedai makanan umumnya berbentuk bulat. Namun ada juga yang persegi dan jajar genjang. Untuk kue koya yang bentuk bulat dengan hiasan berupa ukiran berbentuk angka di permukaannya biasanya buatan pabrik. Salah satu merek yang paling terkenal adalah kue koya Tau Sa Ko dengan logo delima tawon, diproduksi oleh sebuah perusahaan makanan di Malang, Jawa Timur. Dalam satu kemasannya, berisi 6 buah kue berbentuk kepingan-kepingan uang logam, dengan isian kacang hijau atau cokelat.

Jika melihat bungkusnya, selintas terlihat biasa saja, tidak begitu menarik karena hanya kertas putih berbentuk tabung dengan merk dan logo perusahaan pembuatnya. Apalagi ketika dikeluarkan dari kemasannya, makanan khas ini sangat rapuh dan mudah hancur. Namun ketika sudah masuk ke dalam mulut, muncul sensasi seperti makan bedak, kemudian langsung "lumer" di lidah. Cita rasanya?  lezat tak terlupakan. 

Tak heran jika hingga saat ini masih saja ada yang mencari kue koya Tau Sa Ko dengan logo delima tawon, untuk mengembalikan kenangan indah di masa lalu. Meski cara memakannya membutuhkan keahlian khusus, agar remah-remah dari kue koya ini tidak berceceran dimeja ataupun lantai.

 

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Cari Makanan Enak di Bogor? Cobalah Gulai dan Sate Kambing Pak Rebing

Tak hanya terkenal sebagai Kota Hujan, Bogor ternyata punya pesona kuliner yang tak kalah memikat. Sate Kambing Pak Rebing misalnya, sudah sekian lama menjadi salah satu makanan favorit Bogor. Pencinta santapan serba daging yang kebetulan sedang bertandang ke Bogor, tidak ada salahnya mencoba aneka menu spesial yang ditawarkan oleh Sate Pak Rebing. Baca selengkapnya.....
kerupuk orong orong

Kerupuk Orong Orong, Jajanan Khas Dari Medan

Nusantara memiliki banyak sekali kuliner khas yang menyenangkan dan juga tentunya kaya akan sejarah atau tradisi masing-masing sesuai dengan daerahnya. Medan, Sumatera Utara boleh menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang banyak sekali memiliki cerita apalagi tentang kulinernya. Tapi bukan Bolu Meranti yang akan dibahas melainkan kerupuk orong orong. Mungkin sebagian dari Anda masih belum tahu apa bedanya kerupuk khas Medan ini dengan yang biasa Anda konsumsi. Baca selengkapnya.....

Bahan Es Selendang Mayang Mudah Didapatkan, Ayo Coba Membuatnya Sendiri Agar Tidak Penasaran

Indonesia bukan saja dianugerahi dengan panorama alam yang indah, melainkan juga diuntungkan dengan keanekaragaman suku yang dimilikinya. Setiap suku memiliki budaya dan tradisi masing-masing yang unik dan membedakan dari suku lain. Tak dipungkiri keragaman itu justru menjadikan warna tersendiri dalam bingkai persatuan Indonesia. Bicara soal keragaman budaya dan tradisi bukan saja soal tarian, nyanyian atau upacara adat, tetapi juga soal kuliner. Ya, setiap suku di negeri ini memiliki makanan… Baca selengkapnya.....