TRANSLATE

Menu Buka Puasa Ramadhan Membosankan? Coba Jajal 5 Kuliner Lezat Khas Aceh Ini

Kuliner Aceh sangat beragam dan beberapa diantaranya cukup cocok dijadikan panganan berbuka puasa Ramadhan. Oleh karena itu, jika Anda merasa bosan dengan menu buka puasa yang monoton, tak ada salahnya menjajal 5 menu khas Bumi Serambi Mekkah ini. Bicara soal kuliner Indonesia, sungguh tidak pernah ada habisnya! Pasalnya, setiap wilayah di negeri ini memiliki resep makanan tradisionalnya masing-masing. Mulai dari ujung barat hingga timur, dari ujung utara hingga selatan, masing-masing suku di Tanah Air menyimpan kekayaan hidangan yang khas.

Di ujung barat, Aceh dikenal sebagai daerah yang memiliki cita rasa makanan yang kuat pada bumbu rempahnya disertai dengan rasa pedas. Salah satunya adalah Kanji Rumbi, yaitu makanan sejenis bubur ayam. Saat bulan puasa Ramadhan tiba, makanan ini menjadi begitu populer. Umumnya olahan satu ini banyak dibagi-bagikan kepada orang-orang untuk berbuka puasa Ramadhan di masjid-masjid atau sebagai hidangan takjil. Selain bisa dimakan di tempat (buka di masjid), warga juga bisa membawa pulang panganan satu ini.

Bubur ayam ala Tanah Rencong ini kaya akan aroma rempah, mulai dari cengkeh, serai, pala, pandan hingga kemangi. Sebagai topping, bubur ini dilengkapi dengan suwiran ayam atau juga terkadang udang. Tak ketinggalan terdapat pula taburan bawang goreng yang gurihnya semakin menggugah selera.

Apabila Garut punya dodol garut dan masyarakat Klaten punya jenang alot, masyarakat Aceh pun punya Meuseukat. Kuliner Aceh yang juga serupa dodol ini berbahan nanas. Tak mengherankan jika kue ini juga bisa disebut sebagai dodol nanas. Selain buah berasa asam manis itu, Meuseukat juga dibuat dari tepung terigu.

Tak ada tambahan pewarna pada makanan ini, sehingga warnanya pun tampak putih alami dan agak sedikit kuning yang berasal dari nanas yang dicampurkan. Selain sebagai hidangan berbuka, makanan ini rupanya juga merupakan ‘makanan penting’ di Aceh.

Dikatakan demikian, lantaran kuliner Aceh tersebut juga kerap digunakan dalam acara-acara khusus, seperti penyambutan tamu atau sebagai hantaran dalam pernikahan. Pada perayaan Idul Fitri maupun Idul Adha, panganan ini juga tak pernah absen. Tentu saja, kehadiran makanan itu tak lepas dari filosofinya sebagai makanan penyambutan tamu, sebagaimana pada kedua hari raya tersebut banyak tamu berdatangan bersilaturahmi ke rumah.

Berikutnya, jika Meuseukat kurang populer di telinga, tentu lain halnya dengan Lemang yang sangat masyur. Seperti diketahui, Lemang merupakan panganan dari tepung beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu. Sebelum dimasukan bambu, tepung beras itu terlebih dahulu dibungkus daun pisang.

Tak ketinggalan, santan juga menjadi unsur penting dalam pengolahan menu ini. Sesudah semua bahan dimasukan dalam ruas bambu, selanjutnya proses pembakaran dimulai hingga lemang benar-benar matang. Lemang nikmat disajikan selagi hangat.

Masyarakat Aceh biasa mengkonsumsi lemang dengan dua cara, yaitu cara asin dan cara manis. Untuk cara manis, perlu ditambahi dengan selai, kinca atau serikaya. Sementara untuk mengkonsumsinya dengan cita rasa asin perlu ditambahkan rendang, telur atau lauk pauk lainnya.

Adalah lepat Gayo. Kuliner Aceh ini berbentuk bulat panjang yang digulung dalam daun pisang. Bahan dasar makanan ini adalah tepung beras ketan dengan isian kelapa manis di dalamnya. Makanan yang cara membuatnya dikukus ini, memiliki daya tahan lama, hingga satu tahun.

Apabila sudah setahun, lepat Gayo bisa mengeras seperti batu, sehingga untuk mengkonsumsinya perlu dipanggang dulu di atas bara api. Konon, pada era 1970-an, sebelum penjual makanan buka puasa Ramadhan marak seperti saat ini, lepat Gayo adalah makanan populer saat Ramadhan tiba.

Nah, demikian tadi beberapa kuliner Aceh yang bisa dijadikan alternatif hidangan berbuka. Selamat berpuasa dan bersafari rasa!

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Cara Menyeduh Kopi Khas Bogor Cap Liong Bulan

Salah satu kopi legendaris kota Bogor yang terkenal adalah Kopi Liong Bulan. Aroma yang khas dan kuat serta rasa yang gurih menjadi membuat kopi ini begitu digemari. Penting bagi para penikmat kopi Liong Bulan untuk mengetahui bagaimana cara menyeduh kopi Liong Bulan untuk mendapatkan kualitas rasa yang maksimal. Baca selengkapnya.....