TRANSLATE

Enak Banget! Makanan dan Minuman Segar Khas Minangkabau Ini Cocok Buat Buka Puasa Ramadhan

Apabila membicarakan tentang kuliner Sumatra Barat atau Padang, makanan apa kira-kira yang terbayang dalam benak Anda? Rendang dan dendeng sudah biasa! Lalu? Ya, Tanah Minang Kabau rupanya menyimpan kekayaan kuliner yang begitu beragam. Bukan dua makanan itu saja yang rasanya mampu membuat lidah bergoyang tiada henti, melainkan ada sejumlah jajanan Ramadhan khas Minang  yang rasanya tak kalah menggugah selera. Beberapa diantaranya bahkan cocok digunakan sebagai menu berbuka puasa Ramadhan.

Salah satunya adalah Lamang Tapai. Makanan tradisional yang satu ini berbahan dasar ketan putih yang dibakar dalam ruas bambu muda. Selain itu, dalam makanan itu juga mengandung tapai atau tape yang berasal dari ketan hitam. Cara pembuatan makanan adalah dengan mencampurkan bahan-bahan di atas dengan santan ke dalam ruas bambu muda dan kemudian membakarnya hingga masak.

Di dalam ruas bambu itu juga dilapisi dengan daun pisang, yang bila masak aroma daun pisang ini juga menambah selera lamang tapai. Dibutuhkan teknik khusus agar saat membakat ruas bambu tidak pecah. Makanan ini enak dikonsumsi hangat-hangat.

Kedua, Minang Kabau juga memiliki makanan lain yang tak kalah nendang rasanya. Namanya adalah Lapek Sagan. Bahan dasar makanan ini adalah pisang kapok, beras ketan dan kelapa muda. Selain itu, terdapat beberapa bahan lainnya. Campuran bahan-bahan tersebut dibungkus daun pisang dan direbus. Makanan tersebut mirip dengan Carang Gesing yang ada di Solo dan sekitarnya.

Didaerah tersebut, Carang Gesing acap kali dihadirkan dalam acara-acara keluarga atau hajatan. Namun, dalam perkembangannya makanan ini juga telah mulai dikomersilkan dan mulai mudah dijumpai di tempat-tempat menjual makanan tradisonal. Menu ini bahkan kerap bersanding dengan banyak jajanan lain untuk snack-snack acara-acara besar, seperti rapat dan lain sebagainya.

Masih dari ‘keluarga’ Lapek, Sumatra Barat juga memiliki kue tradisional bernama Lapek Bugih. Perbedaannya dengan Lapek Sagan terletak pada bahan dasarnya yang berbahan beras ketan saja, dengan kelapa dan gula merah yang dicampur sebagai isinya. Adapun beras ketan yang digunakan bisa beras ketan hitam, bisa juga dengan ketan putih.

Jika diperhatikan bahannya, makanan ini serupa dengan nagasari di Jawa. Hanya saja kue nagasari tidak memiliki isian kelapa campur gula di dalamnya. Sementara makanan di Jawa yang persis menggunakan campuran gula dan kelapa parut adalah mata kebo atau mata kerbau. Dinamakan demikian, lantaran bentuknya yang mirip dengan mata kerbau.

Selanjutnya, untuk makanan yang bisa menemani santap utama atau makanan besar, daerah yang konang dengan nasi padang ini memilki nasi Pical. Wujud makanan ini berupa sayuran yang diberi kuah sambal dengan bumbu kacang. Di Jawa, makanan yang serupa ini mungkin adalah Pecel, yang kondang berasal dari Madiun. Adapula Ketupek Pical yaitu, Pical dengan campuran ketupat dan mie besar serta pipih.

Selain makanan-makanan yang menggugan selera, Minang Kabau juga memiliki minuman tradisional yang tak kalah segar untuk melegakan dahaga usai seharian puasa Ramadhan. Salah satunya adalah 'aia aka'. Bahan dasar minuman ini adalah cincau . Meski sekarang banyak cincau instan tersedia, tetapi minuman ini menggunakan cincau asli dari daun cincau.

Daun cincau dilumatkan bersama dengan air kemudian disaring, sehingga sarinya mengeras seperti agar-agar jika didiamkan sudah agak lama. Nah, cincau ini kemudian disajikan bersama dengan campuran gula dan santan. Rasanya sungguh segarr!

Bagaimana, menu khas Minang Kabau mana kira-kira yang sudah menggoda Anda untuk mencicipinya saat buka puasa Ramadhan?

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Cara Menyeduh Kopi Khas Bogor Cap Liong Bulan

Salah satu kopi legendaris kota Bogor yang terkenal adalah Kopi Liong Bulan. Aroma yang khas dan kuat serta rasa yang gurih menjadi membuat kopi ini begitu digemari. Penting bagi para penikmat kopi Liong Bulan untuk mengetahui bagaimana cara menyeduh kopi Liong Bulan untuk mendapatkan kualitas rasa yang maksimal. Baca selengkapnya.....