TRANSLATE

Pempek Hendri K. Jalan KS Tubun

Nyobain pempek Hendri K., rekomendasi admin mba indah, yg berlokasi d depan alfamart jalan ks tubun pas tanjakan mau ke arah pandu raya d seberang mall jambu 2. Benar rekomended. Dan bagi yang kurang suka pedas,cuko disini bersahabat karena tidak pedas. Bagi pecinta pedas bisa ditambahkan sambalnya lagi. Daftar harga dan menu terlampir ya (Pengalaman kuliner Novita Meyhuang)

Pempek Hendri K. Jalan KS Tubun Bogor 1Pempek atau empek-empek adalah makanan khas Palembang, yang dibuat dari daging ikan yang digiling lembut kemudian dicampur tepung kanji atau tepung sagu dan beberapa bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam.

Pempek dinikmati dengan kuah saus berwarna hitam kecokelat-cokelatan, yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang), yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, ebi (udang kering), cabai rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Pelengkap yang lain untuk menyantap makanan khas ini adalah mentimun segar yang diiris dadu dan mie kuning.

Bagi masyarakat asli Palembang dan sekitaran Sumatra lainnya, cuko sejak dulu memang dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar Pulau Sumatra maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas.

Meski dikenal sebagai makanan khas Palembang, hampir semua daerah di Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu juga memproduksinya.

Pempek dijual di banyak tepat, mulai dari  restoran, kedai di pinggir jalan, ada pula yang dipikul. Pada tahun 1880-an, penjual biasa memikul satu keranjang penuh pempek sambil berjalan kaki berkeliling menjajakan dagangannya.

 

Sejarah Pempek

Pempek Hendri K. Jalan KS Tubun Bogor 3Asal mula pempek memang berasal dari Palembang, namun sejarahnya belum dapat dipastikan. Menurut cerita, pempek terkait dengan pengaruh kuliner Tionghoa. Akan tetapi sebagian sejarawan menyebutkan bahwa, pempek mungkin berasal dari makanan kuno yang disebut kelesan, makanan kukus yang dibuat dari campuran adonan sagu dan daging ikan. Kelesan diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya pada kurun abad VII Masehi

Pempek memang telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa ke daerah tersebut sekitar abad ke-16, yaitu pada saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam.

Konon, nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan apek atau pek-pek, yaitu sebutan untuk paman atau lelaki tua Tionghoa. Pada tahun 1617, ada seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang.

Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan ikan dengan cara  lain yaitu mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka. Makanan baru tersebut kemudian dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota.

Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Akan tetapi, ketika cerita rakyat ini ditelaah lebih lanjut, ada beberapa bagian yang kurang tepat dengan kronologi sejarah. Misalnya, singkong sebagai bahan tepung tapioka, baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad ke-16, Selain itu sepeda baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad ke-18. Dan Sultan Mahmud Badaruddin pun baru dilahirkan pada tahun 1767.

Namun demikian, cerita mengenai pempek berasal dari orang Tionghoa di Palembang kemungkinan memang benar adanya. Mengingat saat ini bahwa mayoritas pedagang pempek kenamaan di Kota Palembang dimiliki oleh pedagang-pedagang dari etnis Tionghoa.

 

Ikan Untuk Membuat Pempek

Terlepas dari kisahnya, pempek merupakan adaptasi dari makanan olahan ikan Tionghoa; seperti bakso ikan, kekian atau pun ngohiang. Pada awalnya pempek dibuat dari daging ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida (hingga ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi pada tahun 2021), ikan tersebut lalu diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.

Pada perkembangan selanjutnya, beberapa jenis ikan sungai lainnya juga dapat digunakan, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan dencis, ikan lele serta ikan tuna putih.

 

Jenis Pempek

Yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu pempek yang diisi dengan telur ayam dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga jenis yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (berisi irisan pepaya muda rebus yang sudah ditumis dan dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.

Dan dari satu adonan pempek, ada banyak makanan yang bisa dihasilkan, bergantung baik pada komposisi maupun proses pengolahan akhir dan pola penyajian. Di antaranya adalah laksan, tekwan, model, celimpungan dan lenggang. Laksan dan celimpungan disajikan dalam kuah yang mengandung santan; sedangkan model dan tekwan disajikan dalam kuah berisi kepingan jamur kuping, kepala udang, bengkuang, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng dan bumbu lainnya.

Varian baru juga sudah mulai dibuat orang, misalnya saja kreasi pempek keju, pempek baso sapi, pempek sosis serta pempek lenggang keju yang dipanggang di wajan anti lengket.

Sumber: id.wikipedia.org

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Kuliner Bogor: Pilih Mana, Soto Kuning Pak M Yusuf atau Pak Yusup?

Surya Kencana identik dengan Soto Kuning. Dan Soto Kuning identik dengan Surya Kencana, memang demikian yang sering terdengar. Soto kuning adalah kuliner khas Bogor dan katanya yang paling terkenal memang ada di Surya Kencana. Baca selengkapnya.....