TRANSLATE

Proll Tape, Si Penggoda Iman Saat Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah waktu yang spesial, khususnya bagi umat Muslim. Bulan yang penuh dengan keistimewan dimana semua amalan kebaikan dilipatgandakan ini sekaligus menjadi bulan berkah bagi para penjaja makanan. Pasalnya, pada periode ini makanan-makanan khas ‘unjuk gigi’. Di pasar-pasar takjil di berbagai daerah banyak dijumpai makanan yang enak. Acap kali tampilannya cukup ‘menggoda iman’ sebelum waktu buka puasa.

Tak lengkap rasanya berbuka puasa tanpa hidangan yang bercita rasa manis. Berbuka dengan kurma, kolak atau manisan serta aneka es barangkali sudah biasa. Nah, agar menu buka puasamu tak membosankan, cobalah kue khas Jember Jawa Timur yang satu ini. Ya, namanya adalah proll tape. Seperti namanya, kue basah satu ini memang berbahan dasar tape singkong.

Tak mengherankan jika cita rasanya berbeda dengan kebanyakan jenis kue bolu yang umumnya manis saja. Kandungan tape pada adonan, membuat kue ini memiliki rasa gurih sekaligus kecut atau sedikit asam. Bagi Anda yang tak terlalu menyukai rasa manis berlebihan, sepertinya proll tape sangat cocok untuk dicoba. Selain sebagai hidangan alternatif berbuka, proll tape juga cocok dijadikan oleh-oleh saat Lebaran.

Sebagai makanan untuk oleh-oleh khas Jember Jawa Timur, tidak mengherankan jika penjualan proll tape Jember pun biasanya meledak saat puasa Ramadhan hingga Lebaran tiba. Apabila Anda berkunjung ke Jember saat musim Lebaran, jangan heran jika menjumpai banyak orang berjubel mengantre di banyak penjual proll tape untuk membelinya sebagai oleh-oleh.

Barangkali di tempat lain juga banyak didapati proll tape, tetapi khusus yang berasal dari Jember memang memiliki cita rasa berbeda. Barangkali penggunaan bahan tape yang berbeda yang membuat rasanya berbeda-beda. Konon, kue proll tape asli Jember Jawa Timur hanya dibuat dengan tape pilihan yang tidak boleh terlalu matang dan juga tidak boleh terlalu mentah. Dengan demikian, saat sudah menjadi kue rasa tapenya tetap terasa dan tidak keras juga tidak terlalu lembek.

Kekhasan rasa itu tak terlepas dari bahan-bahan pilihan yang digunakan. Proll tape khas Jember dibuat dari tepung terigu, tape singkong, susu, mentega dan telur. Soal nama proll tape sendiri, sejauh ini masih belum diketahui asal-usulnya. Kata proll yang melekat pada nama kue itu mungkin lantaran kue ini saat dimakan ngeprol yang artinya rontok. Tentu saja, untuk embel-embel nama tape yang melekat pada nama kue itu karena bahan bakunya yang berasal dari tape.

Seiring perkembangan zaman dan memenuhi selera pasar, inovasi rasa proll tape pun dilakukan. Berbagai rasa proll tape yang umum dijumpai di banyak toko oleh-oleh di Jember Jawa Timur  antara lain, proll tape rasa coklat, keju, kismis dan original. Tak perlu khawatir soal harga, karena kue tradisonal dari Jember ini dibanderol cukup terjangkau. Umumnya, satu potongnya dijual mulai harga belasan ribu rupiah saja untuk ukuran kecil, sedangkan untuk potongan kemasan besar dibanderol mulai dua puluhan ribu rupiah saja. Bagaimana sudah terbayang?

Ya, bagi Anda yang kebetulan mudik ke Jember atau melewati jalur kabupaten ini, sempatkanlah membeli proll tape sebagai buah tangan untuk saudara dan rekan di perantauan. Bisa dipastikan, proll tape khas Jember Jawa Timur akan membuat mereka senang dan terngiang dengan rasanya yang begitu khas. Selain menyenangkan sanak dan rekan dengan oleh-oleh, membelinya, mengkonsumsinya adalah wujud nyata partisipasi Anda terhadap kelestarian kuliner tradisional di tengah banyaknya makanan global yang keberadaanya terus menjamur di banyak tempat.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Ciri Khas Serabi Berbagai Daerah Di Indonesia

Istilah Serabi, berasal dari Bahasa Sanskerta yang memiliki arti wangi/harum), digunakan untuk memberi nama jajanan tradisional dari Indonesia yang memiliki rasa manis dan tekstur yang empuk. ASAL USUL SERABI Cemilan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Sebagai bukti dapat dilihat dari beberapa catatan sejarah dibawah ini, yaitu: 1.SERAT CENTHINI Serat Centhini atau juga disebut Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga, adalah salah satu karya sastra terbesar… Baca selengkapnya.....