TRANSLATE

Nasi Kentut Khas Medan, Obat Mujarab Perut Keroncongan

Nasi kebuli, nasi kuning, nasi uduk, nasi kucing, atau mungkin nasi padang sudah kerap Anda coba bukan? Namun, pernahkah Anda mencoba Nasi Kentut atau sekedar mendengar namanya saja? Hmm… ya, ‘golongan’ nasi yang satu ini memang terdengar unik, tetapi menu ini benar-benar ada. Adalah Medan yang merupakan kota asal Nasi Kentut. Meski kentut identik dengan aroma tak sedap, tetapi Nasi Kentut sama sekali tak berhubungan dengan ‘gas buang’.

Sebaliknya, di balik namanya yang ‘tak enak di dengar itu’, Nasi Kentut justru obat mujarab perut yang keroncongan alias siap menuntaskan rasa lapar Anda. Pastinya Anda penasaran bukan dengan Nasi Kentut?! Tahan penasaran Anda, karena artikel ini akan mengupasnya secara tuntas!

Kita kupas dulu soal namanya sebelum lebih jauh mengurai isi dan mengetahui rasanya. Nama Nasi Kentut berasal dari nama daun yang digunakan sebagai campuran pada nasi ini. Adalah daun sembukan yang ‘bertanggungjawab’ hingga menu yang sebenarnya menggugah selera itu harus diberi nama dengan embel-embel ‘kentut’.

Daun sembukan adalah tanaman khas daerah Sumatra, tetapi juga banyak dijumpai di daerah Jawa. Bau daun ini saat diremas memang sama sekali tak sedap. Oleh karena baunya yang seperti kentut itu, maka orang juga kerap menyebutnya daun kentut. Uniknya, meski namanya demikian, daun ini justru memiliki banyak khasiat, seperti melancarkan pencernaan, mengobati masuk angin hingga sakit maag dan menambah nafsu makan.

Tak heran jika Nasi Kentut pun menjadi salah satu hidangan favorit yang banyak diburu. Beralih dari soal asal-usul namanya, kini mengulik soal proses pembuatan Nasi Kentut. Nasi itu memang dimasak bersama dengan daun kentut dan dipadu dengan berbagai bumbu rempah-rempah yang kemudian dibungkus dengan balutan daun pisang.

Usai matang, nasi itu akan tampak hijau, karena di dalamnya terdapat daun sembukan. Selain itu, aroma daun pisang pun sangat khas, sehingga menambah nafsu makan. Aroma sedap nasi yang begitu pulen itu, semakin sedap disajikan bersama beragam lauk, mulai dari ikan teri, kentang pedas, pepes oncom, tumis sayur, mi goreng, dan ayam goreng. Nah, Anda yang menyukai selera pedas, jangan lupa bubuhkan sambal terasi atau sambel ijo.

Perpaduan rasa gurih, pedas, asin dengan aroma daun khas membuat siapa saja yang mencicipinya, ogah berhenti. Wal hasil, tanpa terasa nasi pun akan kalap  dan berakhir dengan ‘terpenuhinya kampung tengah’ alias perut. 

Dengan berbagai perpaduan racikan yang sederhana itu, sebenarnya tak sulit membuatnya sendiri di rumah. Sayangnya, tak setiap daerah terdapat daun sembukan alias daun kentut. Oleh karena itu, mencicipinya di Medan langsung sepertinya menjadi solusi yang paling pas. 

Lalu, dimana  tempat yang menjajakan Nasi Kentut di Medan? Meski bagi daerah luar Nasi Kentut terdengar aneh, tetapi bagi masyarakat Medan dan sekitarnya Nasi Kentut bukan hidangan yang langka. Malahan, nasi ini tak sulit ditemukan di warung makan. Salah satu warung makan yang menjajakan Nasi Kentut terletak di Jalan Wahidin No.24, Medan.

Warung ini buka saat siang hari, mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Jam operasionalnya sangat cocok dengan jam makan siang dan malam bukan?! Namun, Anda disarankan untuk datang siang saja, agar memastikan mendapatkan porsi, karena semakin sore kemungkinan stok habis akan semakin besar.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Aneka Pilihan Kuliner Daging Babi Di Seputaran Kota Bogor

Kuliner daging babi memang menjadi salah satu tujuan wisatawan non-muslim saat berkunjung ke kota Bogor. Di kota hujan ini memang banyak penjaja kuliner non halal berupa olahan daging babi yang bukan hanya mengenyangkan perut tapi juga memanjakan lidah. Berbagai variasi menu kuliner daging babi bertebaran seantero kota, dari satu restaurant ke restaurant lainnya. Baca selengkapnya.....