TRANSLATE

Dawet Jembut Kecabut, Segernya Bikin Ketagihan

Indonesia memang juaranya kalau urusan ‘kreatif’. Nama-nama mobil yang sudah sedemikian rupa dibuat ciamik oleh pabriknya saja bisa dibuat dengan nama yang unik. Sebut saja truk Mercedez-Benz L series lebih kondang dengan sebutan Mercy Nonong dan sebagian orang menyebutnya sebagai Mercy Bagong. Ada pula Toyota A Series (A 100) yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan Truk Buaya. Nama-nama nyentrik seperti ini membuat seri mobil itu terus membekas di ingatan masyarakat, meski produksinya sudah dihentikan pabriknya.

Hal ini rupanya juga terjadi dalam bidang kuliner. Masyarkat Indonesia seperti tak kehilangan akal untuk mencari nama makanan atau minuman agar lebih tenar. Seperti nama minuman khas daerah Purworejo, Jawa Tengah berikut ini. Disebut sebagai Dawet Jembut Kecabut, minuman yang segarnya bikin ketagihan ini sukses membuat banyak orang penasaran. 

Upzzzt… Anda yang membaca artikel ini sepertinya termasuk yang penasaran dengan nama Dawet Jembut Kecabut bukan?

Sekilas mendengar namanya, mungkin Anda langsung shock atau paling tidak akan melontarkan pertanyaan ‘yang bener saja!’. Namun, nama minuman yang baru saja disebut memang benar-benar nyata ada. Saat menyimak namanya, orang mungkin akan langsung ‘menterjemahkan’ sebagai Es Dawet rambut kemaluan yang tercabut. Akan tetapi, sesungguhnya tak demikian, nama tersebut hanya sebuah singkatan nama tempat. 

‘Jembut Kejabut’ sebenarnya adalah kependekan dari Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh, sebuah tempat dijualnya dawet ini di Kabupaten Purworejo. Dawet itu sendiri berwarna hitam, kecil-kecil yang bulirannya seperti rambut. 

Singkat cerita Dawet Jembut Kecabut tak lain adalah dawet hitam. Namun, nama ini sudah terlalu biasanya bukan? Lain halnya saat nama tersebut nyleneh, banyak orang menjadi penasaran. Rasa penasaran dengan nama Dawet Jembut Kecabut pun, nyatanya membuat penikmat Dawet Jembut Kecabut datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar kota. 

Uniknya, saat Anda mendatangi tempat dawet ini dijual, tak akan menjumpai sama sekali spanduk dengan nama Dawet Jembut Kecabut . Nama yang bakal Anda jumpai adalah Dawet Ireng Pak Wagiman (Dawet Hitam Pak Wagiman). Pak Wagiman sendiri adalah anak yang perintis dawet hitam khas Purworejo, yaitu mbah Ahmad. Ia menjadi pioneer dawet hitam sejak tahun 1950. 

Konon, awalnya dawet hitam tersebut dibuat mbah Ahmad sebagai minuman para petani saat musim panen. Ia berkeliling sawah dan menjajakan minuman segar buatannya itu. "Awalnya kakek saya yang jualan, sekarang sudah meninggal. Dulu hanya untuk para petani pas musim panen. Keliling ke sana sini dan sekarang minuman itu diwariskan ke kami," ungkap cucu mbah Ahmad, Wagiman sebagaimana pernah dimuat dalam detikcom 2018 lalu.

Sepeninggal mbah Ahmad, resep dawet itu diwarisi oleh anaknya, yaitu Nawon dan kini berada di generasi ketiga, yaitu Wagiman. Usaha itu pun dirintis bersama istrinya Hartati dan sukses menjadi minuman khas Purworejo. Minuman khas Purworejo ini pun dijajakan di tepi jalan Purworejo - Kebumen, Desa Butuh, Kecamatan Butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan Butuh saben harinya.

Harga yang ditawarkan cukup murah. Hanya dengan mengeluarkan beberapa ribu rupiah, Anda sudah bisa menikmati segarnya es Dawet Jembut Kejabut ini. Anda juga bisa menambahkan tape ketan di dalamnya dan cukup menambah biaya Rp 1.000 saja. Murah sekali bukan?!

Warna hitam pada dawet ini dibuat dengan tradisional tanpa tambahan pewarna buatan, sehingga aman bagi tubuh. Rasa manis yang digunakan dalam dawet ini juga dari gula aren asli. Sementara sensasi gurihnya diperoleh dari kuah santan yang langsung diperas saat akan disajikan, pembeli melihat langsung perasan santan dari parutan kelapa itu.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.

Ciri Khas Serabi Berbagai Daerah Di Indonesia

Istilah Serabi, berasal dari Bahasa Sanskerta yang memiliki arti wangi/harum), digunakan untuk memberi nama jajanan tradisional dari Indonesia yang memiliki rasa manis dan tekstur yang empuk. ASAL USUL SERABI Cemilan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Sebagai bukti dapat dilihat dari beberapa catatan sejarah dibawah ini, yaitu: 1.SERAT CENTHINI Serat Centhini atau juga disebut Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga, adalah salah satu karya sastra terbesar… Baca selengkapnya.....