TRANSLATE

Belajar Bisnis Kuliner di Bogor Dari Restoran Bumi Aki

Peluang bisnis kuliner di Kota Hujan saat ini sang­at menarik. Terbukti dengan banyaknya restoran atau kafe buka di Bogor.  Anda tertarik buka usaha kuliner di kota ini? Mari belajar tips dan triknya terlebih dahulu dari  Bumi Aki, salah satu restoran favorit yang legendaris di daerah puncak Bogor. Bumi Aki memiliki arti sebagai rumah kakek, untuk mengambil filosofinya. Yang mana seorang kakek pada umumnya senantiasa melayani cucu-cucu hingga cicitnya dengan setulus hati.

Resto Bumi Aki berada di sebuah lokasi dengan latar belakang pemandangan Gunung Gede-Pangrango serta panorama alam sekitar yang sarat dengan pohon-pohon hijau menjulang tinggi, membuat suasana resto Bumi Aki sangat menyejukkan dan indah dipandang mata. Konsep tata ruangnya juga unik, perpaduan berbagai daerah di nusantara. Seperti kusen jendela yang terbuat dari kayu dengan ornamen khas kalimantan, lampu-lampu dari Bali, cermin dari Jepara, semua itu dipadu padankan dengan ciamik untuk menciptakan suasana yang tidak hanya nyaman tapi juga sanggup memberikan kehangatan  di udara dingin kawasan tersebut.

Sajian utama Resto bumi Akiadalah makanan khas Sunda, yang sukses mewujudkan cita rasa yang sangat Indonesia. Ada beberapa menu yang difavoritkan para pengunjung, antara lain: sop buntut, sate kambing dan ikan gurame. khusus menu Gulai kambingnya, terkenal karena disajikan dengan kuah santan yang cukup kental gurih dan panas, dengan daging kambing berukuran cukup besar, yang bebas bau anyir atau prengus.

Resto Bumi Aki didirikan pada tahun 1987, sebuah tahun yang penuh kenangan bagi Lina Sumarlina. Bagaimana tidak, di tahun inilah ia berhasil merubah hidupnya. Dari seorang waitress di sebuah hotel di kawasan Puncak, dengan gaji Rp 18 ribu, menjadi pengusaha sukses di bidang kuliner.

Pada tahun tersebut, ia memutuskan untuk berhenti karena merasa hasil yang didapatkan daripekerjaan yang dilakukan, tak cukup untuk membiayai anaknya bersekolah dan membantu ekonomi keluarga. Sebuah keputusan yang tergolong nekad dan berani, mengingat ia hanya lulusan SMA yang tentunya tak memiliki banyak peluang untuk mencari jenis pekerjaan yang lain.

Luar biasanya lagi, tanpa memiliki keahlian memasak, ia meminta izin kepada keluarga untuk mendirikan sebuah warung kecil di sebuah wilayah di Puncak yang dikenal dengan nama ”rest area Gunung Mas” yang masih sangat sepi. Dengan modal dan bahan marerial seadanya, Lina Sumarlina berhasil membuat warung sederhana dengan satu meja. Inilah satu-satunya warung di lokasi tersebut. Ia kemudian memulai usahanya dengan menu yang sangat sederhana, hanya menjual kopi dan indomie rebus.

Lambat laun ketika kawasan ini mulai ramai dikunjungi para pelancong,banyak pengendara mulai mengunjungi warung miliknya untuk sekedar menghilangkan kepenatan atau menikmati suasana alam dan hutan di sekitar warungnya. Alhasil satu  meja yang tersedia tidaklah cukup. Lina kemudian mengambil keputusan untuk membesarkan warungnya. Namun apa daya, ia tidak memiliki modal yang cukup. Sebagai solusinya, ia meminjam uang dari mertuanya sebesar Rp200 ribu. Dengan uang tersebut, Lina berhasil memperluas warung kecilnya yang semula hanya tersedia  satu meja menjadi beberapa meja. Dan dalam waktu 30 tahun kemudian, warung tersebut terus berkembang pesat hingga akhirnya menjadi restoran terkenal di wilayah Puncak dengan brand 'Bumi Aki'.

Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih, Lina Sumarlina kini rajin membeberkan pengalaman usahanya kepada generasi yang memiliki keinginan untuk berwirausaha yang tinggi. Utamanya kepada kaum perempuan, Lina Sumarlina yang kini menjabat sebagai Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kabupaten Cianjur memiliki pesan, agar perempuan tidak selalu mengandalkan suami. Namun harus mencoba mandiri misalnya dengan membuka usaha kecil-kecilan di rumah. Apalagi di  zaman digital seperti sekarang , dimana semua serba mudah tidak seperti dulu.

Lina berharap akan muncul banyak pengusaha perempuan di Cianjur, yang mampu membangun jaringan bisnis mulai dari tingkat  provinsi hingga level nasional. Menurutnya, untuk memulai bis­nis ada tiga hal yang hal yang perlu dipersiapkan. Pertama adalah niat yang tertanam dalam diri calon pebisnis. Jangan memulai bisnis karena mengik­uti tren atau hanya tergiur dengan omset yang tinggi saja.

Yang kedua, calon pebisnis harus terus belajar dan melakukan inovasi terbaru, salah satunya dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketiga, mem­perluas jaringan untuk mengembangkan bisnis.

Melakukan survei adalah hal mendasar yang harus dilakukan untuk menentukan suatu rencana bisnis, yang berguna untuk menghadapi banyaknya pesaing di bidang yang sama. Selain harus memiliki inovasi, mengik­uti perubahan pasar dan melakukan analisis pesaing.

Sebagai pemula, jangan takut menghadapi naik turunnya bisnis, ka­rena dalam berbisnis di bidang apapun akan mengalami hal tersebut. Teruslah berinovasi, salah satunya dengan men­ciptakan produk yang disukai konsumen, bukan membuat produk yang sudah ada. Kemudian, carilah target pasar yang sesuai dengan produk yang telah dibuat tersebut, agar konsumen tergiur untuk membelinya.

Sebagi contoh adalah Restoran Bumi Aki miliknya, yang duimulai karena melihat peluang ba­nyaknya wisatawan yang melewati jalur Puncak untuk berlibur. Pada awalnya hanya warung makan biasa. Dengan berbekal sedikit pengetahuan dan terus berkreasi serta be­rinovasi, akhirnya berkembang  hingga memi­liki lima cabang Restoran Bumi Aki dan Bumi Nini.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.
peli kipu

Peli Kipu, Vulgar Namanya Enak Rasanya

Beberapa kota di pulau jawa, memiliki banyak makanan khas yang unik dan tentunya enak. Salah satunya ialah penganan yang dibuat dari tepung beras ketan dan gula merah cair yang diolah menjadi kue berbentuk memanjang. Kemudian pada kulitnya ditaburi wijen yang disebut Peli Kipu. Selain beras ketan, ada juga yang membuat Peli Kipu menggunakan karuk di bagian luarnya. Karuk adalah nasi yang dikeringkan kemudian digoreng. Di beberapa daerah di Jawa, karuk lebih familiar dengan nama karak atau… Baca selengkapnya.....