TRANSLATE

Kue Kontol Kejepit Dibuat Pakai Sumpit

"Apalah arti sebuah nama? Toh dinamakan apapun, harumnya mawar tetap akan wangi tercium” adalah kalimat paling populer di dunia. Kalimat tersebut  dicuplik dari teks sebuah drama tragedi karya Shakespeare yang berjudul "Romeo and Juliet”. Kalimatnya terbilang sederhana, namun banyak yang salah memaknainya. Ada sebagian yang  menganggap Shakespeare mengabaikan arti sebuah nama.

Hal itu dapat terjadi,  karena yang dilihat hanya teks-nya saja, bukan  konteks atau latar belakang kalimatnya secara utuh.

Maksud dari ucapan dari Juliet tersebut sesungguhnya adalah adalah pernyataan cinta kepada Romeo yang menyandang nama keluarga Montague, tapi bukan terhadap nama Montague. Bagi Juliet,  Montague hanya lah sebuah nama. Seperti dirinya yang menyandang nama keluarga Cupulet.

Tragedi terjadi setelah Romeo dan Juliet tidak bisa memperoleh restu dari orang tuanya karena masing-masing berasal dari suku yang saling bermusuhan.

Di sinilah konteksnya, jadi ketika Shakespeare menulis drama tersebut, ia tidak menganggap nama sebagai  sesuatu yang tidak penting. Apalagi bagi seorang sastrawan, sebuah "kata" saja dianggap sangatlah  penting, apalagi sebuah "nama".

Lantas, bagaimana dengan kuliner asal Bantul, Jawa Tengah  yang diberi nama nyeleneh yaitu kue “Kontol Kejepit”? Sama seperti kalimat  "Apalah arti sebuah nama?, jangan hanya dilihat teks nya saja tapi harus dengan konteksnya

 

 

 

KONTEKS NAMA KUE KONTOL KEJEPIT

Dikutip dari  Kompas.com, nama-nama jajanan tradisional di Jawa yang tidak biasa seperti kue “Kontol Kejepit”, merupakan bentuk ekspresi budaya tandingan dari masyarakat atas dominasi kekuasaan (hegemoni) budaya atau  kultural dari kraton sebagai penguasa pada masanya.

Menurut Ketua Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sahid Teguh Widodo, ekspresi budaya tandingan dari masyarakat  terjadi pada masa antara Pakubuwono IX hingga  Pakubuwono X, dimana sebagian masyarakat merasa bahwa ada dua budaya yaitu budaya besar dan budaya kecil yang sepertinya saling bersaing.

Budaya besar itu berasal dari "njeron tembok" (dari dalam kraton) yang identik dengan budaya bangsawan yang glamour dalam hal apapun termasuk makanan yang dihidangkan pada saat perjamuan,

Sementara budaya kecil itu berasal dari "njaban tembok"  (diluar kraton) atau budaya yang berasal dari rakyat,  yang merasa memiliki kebiasaan yang sama namun tingkatnya berbeda.

Sama seperti kaum bangsawan, rakyat jelata juga punya kebiasaan kumpul-kumpul dan makan bersama. Akan tetapi jenis makanannya berbeda, termasuk juga namanya yang seringkali menggunakan istilah yang tidak biasa.

Istilah nyeleneh yang digunakan ternyata memiliki maksud dan tujuan sebagai bentuk sindiran kepada kaum bangsawan.

Masyarakat Jawa memang memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan sesuatu,  Berbicara pada masyarakat jawa tidak hanya dengan mulut, tetapi juga dengan batin, dengan rasa, dan perilaku. Atau dalam Bahasa jawa disebut dengan istilah ilat, ulat, glagak, kemat untuk menggambarkan sikap yang melekat di kalangan masyarakat Jawa.

 

 

TENTANG KUE KONTOL KEJEPIT KHAS BANTUL

Makanan ini sebenarnya adalah jajanan lawas. Seiring berjalannya waktu, kue kontol kejepit pun mulai dilupakan. Namun, setelah berkembangnya media sosial, unggahan kuliner dengan nama unik itu telah membuat nama Tolpit kembali naik daun baik.

Cita rasa dari kue kontol kejepit merupakan perpaduan antara gurih dan manis serta tekstur yang empuk. Bagi Anda yang belum pernah merasakannya, mungkin bisa membandingkan dengan rasa kue cucur yang mudah dijumpai di banyak tempat di Indonesia.

Kue kontol kejepit sangat cocok dijadikan teman ngopi maupun ngeteh kala pagi maupun sore hari.

DikutIp dari detik.com, jajanan khas Bantul ini memang disingkat dengan istilah tolpit agar terlihat lebih sopan.

Pemberian nama kue Kontol Kejepit sudah berlaku sejak jaman dulu. Konon kabarnya, karena bentuknya menyerupai alat kelamin atau skrotum yang terjepit sesuatu. Selain itu proses pembuatannya yang memang dijepit dengan alat penjepit semacam sumpit.

Yang disebut sumpit atau sepit adalah alat yang berbentuk batang kayu sama panjang yang dipegang di antara jari-jari salah satu tangan. Sumpit bisa dibuat dari bahan seperti bambu, logam atau plastik yang permukaannya sudah dihaluskan.

Meski sebagian masyarakat menyebut kue ini dengan nama Adrem, para penjualnya tetap setia menggunakan istilah Tolpit alias Kontol Kejepit.

 

 

CARA MEMBUAT KUE KONTOL KEJEPIT

Menurut keterangan Mardinem (66),  yang telah membuat  kue kontol kejepi' atau tolpit sejak puluhan tahun yang lalu. Ada 2 cara membuat kue Kontol Kejepit meski hasilnya sama.

Yang pertama adalah kue kontol kejepit yang adonannya relatif  encer. Bahan yang digunakan adalah  gula sekilo, tepung sekilo campur gandum dan kelapa 1 butir. Sedangkan untuk yang padat/kental, menggunakan tepung sekilo, gula 8 ons dan kelapa seperempat butir.

Adonan tersebut kemudian didiamkan dari pagi hingga siang hari. Ketika akan dinikmati, adonan tersebut harus digoreng hingga melembung kemudian dijapit menggunakan sumpit,  oleh sebab itu disebut tolpit.

Jadi menurut Mardinem, pemberian nama kue kontol kejepit bukan saja karena bentuknya yang menyerupai bagian kelamin,  melainkan lebih kepada proses pembuatannya yang harus dijepit.

Ada versi lain yang menerangkan tujuan dari  pemberian nama kue yang nyeleneh, seperti yang dituturkan oleh pembuat kue tolpit yang lain, yaitu Kisminah.

Menurutnya, nama tolpit memang muncul dari cara pembuatannya yang sengaja dibentuk sedemikian rupa dengan cara dijepit, untuk menarik perhatian pembeli

Kisminah juga menjelaskan jika kue kontol kejepit sejak jaman dulu dibuat dari adonan yang padat/kental dan menggunakan gula jawa, oleh sebab itu warnanya coklat. Sedangkan kue kontol kejepit yang tampilannya berwarna-warni, biasanya menggunakan pemanis gula pasir.

Bagi anda yang ingin merasakan sensasi akan Tolpit, akan lebih afdol jika langsung dari kampung halamannya di sebuah kecamatan Bernama Sanden, yang berada di  Bantul, Jogja.

Sebagai tempat asal Tolpit, kue ini banyak ditawarkan di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Sanden, Pasar Celep Srigading Bantul, Pasar Bantul, juga Pasar Kota Gede. 

Ada beberapa tips agar bisa memastikan kue kontol kejepit yang anda beli memang menggunakan resep asli Bantul. Pertama, Anda harus jeli melihat warnanya. Tolpit yang original biasanya berwarna cokelat kehitaman. Warna tersebut diperoleh dari perpaduan kematangan yang sempurna antara tepung beras dan gula jawa. 

Kedua, pastikan untuk tidak terkecoh soal harga. Sebagai wisatawan Anda harus mengetahui jika Tolpit ini adalah kue tradisional yang murah meriah. Harga per bijinya berkisar Rp 800-Rp 1.000 saja. Bisa jadi lebih, tetapi kisarannya tak akan jauh-jauh dari angka tersebut. Apabila sudah dikemasi plastik dan terdiri dari beberapa biji kue kontol kejepit,  harganya pun berkisar Rp 5.000-an saja.

Akan tetapi jika melihat bahan dan cara membuat kue kontol kejepit yang relatif sederhana. Sepertinya tidak perlu jauh-jauh datang ke jogja, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah bersama keluarga.

 

 

RESEP KOMPLIT KUE KONTOL KEJEPIT

Dikutip dari holopis.com, untuk membuat kue kontol kejepit memerlukan bahan-bahan sebagai berikut:

  • 250 ml air
  • 1 kg beras rendam semalam
  • 1 kg gula jawa
  • 1 butir kelapa tua parut
  • 1 sdt vanili, pilihan saja
  • Pewarna makanan jika perlu

Cara membuat kue kontol kejepit:

  1. Beras yang sudah direndam, digiling hingga jadi tepung.
  2. Buat juruh (larutan gula) dengan cara merebus kelapa parut bersama gula jawa atau gula pasir, dengan air 250 ml. Aduk terus, jika sudah hingga mengental dan meletup langsung diangkat dan ditiriskan.
  3. Masukkan tepung beras ke dalam wadah, kemudian uleni bersama juruh yang sudah dingin, diamkan 15 menit.
  4. Bulatkan adonan menggunakan tangan.
  5. Siapkan wajan besar dengan penuh minyak panas.
  6. Goreng  adonan bulat tersebut. Sesudah setengah matang jepit dengan 3 buah sumpit hingga matang.
  7. Jika sudah matang, angkat dan sajikan.

 

Nah, demikian sekilas pembahasan soal jajanan khas Bantul, bernama Kontol Kejepit alias Tolpit yang meski namanya terdengar aneh di telinga, tetapi rasanya menggugah selera.

  • Babi Guling, Dari Tradisi Menjadi Konsumsi

    Babi guling adalah nama makanan masakan khas Bali yang dibuat dari karkas anak babi betina atau jantan utuh (tanpa direcah) yang bagian perutnya (setelah dibersihkan) diisi dengan sayuran berikut bumbu rempah, kemudian dimatangkan dengan cara dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan). Oleh sebab itu, babi guling juga disebut sebagai babi putar atau be guling dalam Bahasa bali. Walaupun be guling sebenarnya dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam.
peli kipu

Peli Kipu, Vulgar Namanya Enak Rasanya

Beberapa kota di pulau jawa, memiliki banyak makanan khas yang unik dan tentunya enak. Salah satunya ialah penganan yang dibuat dari tepung beras ketan dan gula merah cair yang diolah menjadi kue berbentuk memanjang. Kemudian pada kulitnya ditaburi wijen yang disebut Peli Kipu. Selain beras ketan, ada juga yang membuat Peli Kipu menggunakan karuk di bagian luarnya. Karuk adalah nasi yang dikeringkan kemudian digoreng. Di beberapa daerah di Jawa, karuk lebih familiar dengan nama karak atau… Baca selengkapnya.....