TRANSLATE

Minuman Tradisional Dengan Kemasan Milenial, Sangat Menjual

Semua orang tentu sudah tahu Indonesia itu surganya makanan. Dari kue, makanan utama hingga minuman, semua punya keunikannya sendiri. Minuman tradisional Indonesia juga bermanfaat bagi kesehatan karena menggunakan rempah-rempah dan bahan alami. Sebut saja bir pletok khas Betawi. Bir yang tidak memabukkan ini terdiri dari jahe, lada dan kulit kayu secang yang membuatnya berwarna merah.

Bir halal ini juga menyehatkan lho! Bisa memperlancar peredaran darah,mengobati nyeri lambung dan menghangatkan badan. Nah, di tengah gempuran berbagai minuman kekinian, bisnis minuman tradisional juga mengikuti perkembangan zaman agar bisa bertahan di pasaran dan menarik minat kaum muda sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia.

 

Jamu tidak lagi jadul

Jamu? Aduh, itu kan pahit, nggak enak. Pokoknya enggak banget lah kaum milenial minum jamu! Eits, jangan salah. Jamu jaman sekarang tidak lagi identik dengan ibu-ibu setengah baya yang membawa gendongan dan berbagai botol lho!

Minuman tradisional khas Indonesia yang menyehatkan ini hadir dengan kemasan kekinian dengan konsep cafe sehingga bisa jadi tempat nongkrong. Sebut saja kafe Suwe Ora Jamu yang ada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Nova Dewi Setiabudi, CEO dan pendiri PT Suwe Ora Jamu Amertha mengatakan kepada majalah SWA bahwa jamunya tetap diproses secara tradisional namun tetap disesuaikan dengan lidah konsumen, jadi tidak terlalu kental dan pahit.

Sekalipun dikemas dengan cara kekinian, kafenya tidak meninggalkan unsur tradisional. Perempuan asal Surabaya yang pindah ke Jakarta ini ingin lebih bisa memperkenalkan jamu dan manfaatnya kepada kaum muda.

Selain Suwe Ora Jamu, ada juga jamu botolan Mommy di Bandung. Pendirinya, Yulianty mengaku awalnya kesulitan mempromosikan jamunya. Namun,dia tidak menyerah dan lewat media sosial dia berhasil menjual sekitar 1,000 botol tiap bulannya.

Sama seperti jamu pada umumnya, ada berbagai jenis jamu yang dijadikan bisnis. Dari sari asem, temulawak, beras kencur hingga barley dan alang-alang. Harganya sekitar Rp25.000-Rp45.000 per botol. Semua produk jamu ini menggunakan bahan-bahan asli, sehingga hanya bertahan sehari jika diluar ruangan (kecuali di kulkas bisa bertahan selama dua bulan).

 

Cendol Dengan Varian Rasa

Siapa yang tak kenal dengan cendol? Minuman tradisional khas Jawa Barat dengan butiran hijau berbahan tepung  hunkwe dengan santan dan saus gula merah sudah populer. Cendol mudah didapat baik di pedagang kaki lima maupun di restauran mahal.

Ismirsyaf Arbi, sarjana politik lulusanUniversitas Al-Azhar ini, memilih usaha cendol karena sedikit miris dengan banyaknya orang Indonesia yang memilih usaha waralaba kuliner dari luar negeri. Sementara  masih banyak kekayaan kuliner Indonesia yang belum tergali.

Namun, tampilan cendol tidak hanya begitu-begitu saja di jaman sekarang. Arbi mengubah tampilan cendol lebih cantik dan menarik dengan berbagai toping seperti lidah buaya, alpokat, dan durian.

Bisnis Hejohejo Cendol yang didirikannya menawarkan cendol dengan bahan baku alami yang lebih sehat.  Jika selama ini cendol menggunakan santan,maka Hejohejo menggunakan susu almond. Variannya juga beragam, dari Thai Tea cendol, Milo Coffee Cendol hingga Green Tea Cendol. Unik bukan?!

Bagi yang ingin membuka usaha waralaba, ada tiga jenis kemitraan; kitchen yang menawarkan makanan (paket 90 juta), lalu express dengan minuman dan snack seharga Rp 50 juta dan booth seharga Rp 20 juta. Hejohejo bisa ditemui di Lotte Shopping Avenue, Kuningan dan Mall Artha Gading.

 

Beragam minuman tradisional khas dengan kemasan milenial

Salah satu pemain di bisnis minuman tradisional ini adalah Gibran Rakabuming, anak sulung Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Gibran ingin membuat minuman khas Indonesia lebih dikenal lagi di tengah gempuran berbagai minuman seperti bubble tea dan cafe latte.

Nama gerai ayah dari Jan Ethes ini Goola. Alasannya adalah gampang diingat dan gula menggambarkan rasa manis, pas dengan minuman-minuman yang dijual di tempat ini. Apa saja minuman tradisional yang ada di Goola? Ada es cincau, es doger, es ketan hitam dan semua dikemas dengan kekinian.

Gerai pertama Goola ada di Cikini pada 17 Agustus 2018. Saat ini Goola bisa ditemui di pusat perbelanjaan Pacific Place, Plaza Indonesia dan Mall Kelapa Gading serta Tokopedia Tower.

 

Wedang Uwuh yang Dikenal Dunia

Beberapa tahun terakhir, nama wedang uwuh mulai dikenal sebagai salah satu minuman tradisional yang digemari. Walau artinya minuman sampah (uwuh dalam bahasa Jawa berarti sampah) karena terdiri dari daun-daunan rempah, tetapi rasanya nikmat lho!

Wedang uwuh asal Imogiri,Yogyakarta terdiri dari rempah seperti jahe, kayu manis, kayu secang, cengkeh dan daun pala dan dilengkapi gula batu sebagai pemanis.

Saat diseduh, aroma rempahnya benar-benar tercium sehingga  memberikan kehangatan bahkan sebelum meminumnya.

Retno Syari Septiani, warga Bantul, terus bereksperimen membuat wedang uwuh menjadi minuman yang mudah dinikmati. Tidak hanya dalam bentuk saset, wedang uwuhnya juga ada dalam bentuk sirup.

Upaya ibu muda ini dalam mengangkat derajat minuman Indonesia ke tingkat dunia tidak sia-sia. Sejak sembilan tahun lalu, wedang uwuh racikannya sudah dijual di berbagai negara, dari tetangga Malaysia hingga Swiss dan Maroko. Bisnis yang hebat bukan?!

 

Nah, contoh-contoh tadi menggambarkan bahwa kekayaan kuliner Indonesia tidak akan habis untuk digali. Asal dikemas dengan gaya kekinian, maka makanan dan minuman tradisional Indonesia tak kalah keren dibanding produk impor